Biografi Prof. Dr. H.A.R. Tilaar,M. Sc. Ed
Henry Alexis Rudolf (HAR) Tilaar adalah sosok yang sudah
sangat familiar dalam dunia pendidikan nasional di Indonesia. Ia merupakan
salah seorang pendidik, pemikir, praktisi pendidikan yang kini menjadi aset
nasional bangsa ini, karena pemikiran kritisnya dalam menyikapi kinerja
pendidikan nasional. Tilaar dilahirkan pada 16 Juni 1932 di desa yang relatif
terpencil di tepi Danau Tondano, Sulawesi Utara(H.A.R. Tilaar, xxii. 2004).
Profesi mengajar sudah dijalaninya sejak tahun 1952 hingga sekarang. Kini suami
Martha Tilaar ini sebagai guru besar Emeritus pada Program Pascasarjana dan
Direktur Utama Lembaga Manajemen Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Semangat
belajar dan mengajarnya tak pernah padam dari keluarganya, ia adalah anak
ketiga yang berasal dari keturunan atau keluarga guru. Pada 12 Januari 1963,
dia menikah dengan Martha Tilaar, dan dianugerahi empat anak; Bryan David Emil,
Pingkan Engelien, Wulan Maharani, dan Kilala Esra(H.A.R. Tilaar, 428. 1998).
Jenjang pengalaman akademis Tilaar dimulai di tanah
kelahirannya sendiri, yaitu di Louwerier School (Sekolah Rakyat) pada masa
kolonial Belanda pada tahun 1946. Seusai menamatkan Sekolah Rakyat Tilaar
melanjutkan pendidikannya ke Chr. Normaal School, Tomohon dan tamat dengan
pujian pada tahun 1950. Setelah lulus, lalu ia meneruskan studinya ke
pendidikan tingkat menengah atas di Kweek school, Tomohon dan tamat dengan
pujian pada tahun 1952. Pada tahun 1957-1959, Tilaar meneruskan pendidikannya
di Sekolah Pendidikan Guru B-I dan B-II Ilmu Mendidik di Bandung dan lulus
dengan pujian. Kemudian berkuliah di Universitas Indonesia dan meraih gelar
sarjana pendidikannya dengan yudisium cumlaude pada tahun
1961(H.A.R. Tilaar, 339. 2005). Pengalaman pendidikan Tilaar sendiri lebih
terkonsentrasi pada jurusan pendidikan.
Kemudian pada tahun 1964, Tilaar mendapatkan kesempatan
belajar ke luar negeri di Amerika Serikat. Selama berada di negeri Paman Sam tersebut
(1964-1965), dia belajar di University of Chicago melalui jalur beasiswa dari
USAID. Tilaar berhasil memperoleh gelar Master of Science of Education dari Indiana University, Bloomington, Amerika
Serikat, pada tahun 1967. GelarDoctor
of Education, Tilaar peroleh dari universitas
yang sama pada tahun 1969. Di samping itu juga, Tilaar banyak mengikuti
berbagai program Post-Graduate di beberapa universitas terkemuka di dunia,
seperti University of Wiscousin at Milwaukee pada tahun 1965, University of Missouri
pada tahun 1966, Michigan State University pada tahun 1969, University of
Sussex, Institute of Development Studies pada tahun 1972, Selain sering
mengikuti pelatihan di kampus-kampus, Tilaar juga banyak mengikuti pelatihan di
lembaga-lembaga dunia; Word Bank, Asian Development Bank (ADB), United Nations
(UN), dan IBRD. Selain itu juga, biografi Tilaar tercantum dalam Who’s
Who in The World yang terbit di Amerika Serikat pada tahun 2000(H.A.R.
Tilaar, ix-x. 2002).
Karir H.A.R. Tilaar
H.A.R. Tilaar meniti karirnya sebagai seorang pendidik,
sudah dijalaninya sejak tahun 1952, tepatnya saat masih duduk di Sekolah
Rakyat. Tilaar mengabdikan dirinya sebagai pendidik selama 45 tahun tepatnya
hingga tahun 1997 saat Tilaar menjadi guru besar pada Universitas Negeri
Jakarta (UNJ), (H.A.R. Tilaar, 400. 2004) Selain itu, Tilaar juga pernah
menjadi Dekan Fakultas Pasca Sarjana IKIP sekarang (Universitas Negeri Jakarta)
pada tahun 1976-1980. Tilaar juga sebagai guru besar di Universitas Indonesia
dan Universitas Kristen Indonesia Jakarta. Selama bergelut dalam dunia
pendidikan, Tilaar dikenal aktif dengan bergabung di beberapa organisasi
profesi di antaranya Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) sebagai
anggota dewan penasihat, Anggota Ikatan Sarjana dan Pengembangan Sosial
Indonesia (ISPPSI). Selain itu, Tilaar juga tercatat sebagai anggota Himpunan
Indonesia untukPengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) dan
anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI).
Selain bergelut di dunia pendidikan, Tilaar juga pernah
terlibat aktif di lingkungan birokrasi pemerintahan. Di jajaran birokrasi
pemerintah, Tilaar pernah menjabat sebagai staf ahli Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (BAPPENAS) tahun 1970-1974. Pada tahun 1984-1991, Tilaar
diangkat menjadi Kepala Biro Pendidikan dan Kebudayaan, BAPPENAS. Kemudian pada
tahun 1986-1993, Tilaar dipercaya sebagai staf inti BAPPENAS sebagai Asisten
Menteri Negara Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pada tahun 1988, atas
jasa-jasanya kepada Negara itulah, Tilaar dianugerahi Bintang Jasa Utama
Republik Indonesia.
H.A.R. Tilaar juga pernah menjadi konsultan beberapa
organisasi dunia seperti UNDP (Indonesia Country Program pada tahun 1994).
Sebagai konsultan Bank Dunia pada tahun 1996. Kemudian sebagai konsultan Asian
Development Bank (ADB) pada tahun 1995/1997. Tilaar juga tercatat sebagai
anggota Dewan Penyantun ASMI Jakarta (1995-2000). Kemudian pada tahun
1996-1999, Tilaar dipercaya sebagai Ketua Dewan Penyantun Universitas Katolik
Atmajaya Jakarta, dan juga tercatat sebagai anggota Badan Pertimbangan Buku
Nasional sejak tahun 1978 hingga sekarang. Sejak tahun 1984 hingga sekarang,
Tilaar juga tercatat sebagai anggota Pengurus Harian Yayasan Buku Utama,
Depdikbud (sekarang Kementerian Pendidikan Nasional), (Ikhwanuddin Murtadho,
354, 2002).
Setelah pensiun sebagai seorang guru, Tilaar menjadi
turis berkeliling dunia dan melakukan riset tentang pendidikan. Dalam masa
pensiunnya, Tilaar menjadi turis yang melancong ke berbagai negara,
mengembangkan kemampuannya dan menulis berbagai buku tentang pendidikan. Tilaar
masuk ke universitas-universitas besar di dunia dan berteman dengan guru-guru
besar di negara maju.
Selama puluhan tahun gagasan pemikiran Tilaar dalam
mengembangkan dunia pendidikan Indonesia yang dituangkan dalam ratusan artikel
dan puluhan buku, mengantarkan dirinya mendapatkan penghargaan bergengsi dari
salah satu universitas terkemuka di Amerika Serikat. Pada 11 September 2009,
Tilaar mendapatkan penghargaan Distinguished Alumni Award dari
Indiana University School of Education.Distinguished Alumni Award merupakan
penghargaan tertinggi yang diberikan setiap tahunnya oleh Indiana University
School of Education. Pada tahun itu penghargaan tersebut diberikan kepada tiga
alumnus yang dinilai telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan dunia
pendidikan di negara mereka masing-masing(H.A.R. Tilaar, 03, 2011).
Penghargaan Distinguished Alumni Award sudah
diberikan sejak tahun 1977. HAR. Tilaar adalah warga Indonesia pertama yang
menerima penghargaan tersebut dalam sebuah acara Gala Dinner di kota
Bloomington, Indiana. Gala Dinner tersebut di-host oleh Presiden School of
Education Mr. Jack Humphrey dan dipandu oleh Dean Indiana University Mr.
Gerardo M. Gonzales. Selain Tilaar, dua alumnus lain yang mendapatkan
penghargaan sejenis yaitu Dr. Young Hwan Kim dari Korea Selatan yang dinilai
telah membantu pengembangan e-learning di Korea Selatan dan juga di Asia
melalui APEC, serta Dr. Joseph J. Russell yang telah memainkan peran penting
dalam pengembangan pendidikan masyarakat African-American di Amerika
Serikat(H.A.R. Tilaar, 03, 2011). HAR. Tilaar bersama Prof. Peg Sutton dari
Indiana University telah menulis buku terbarunya tentang pendidikan Indonesia
yang sudah diterbitkan Pada 5 Juli 2010 kemarin, Tilaar kembali mendapatkan
penghargaan bergengsi atas karya dan pemikirannya di dunia pendidikan. Tilaar
dinobatkan sebagai seratus tokoh pendidikan dunia atau Top 100 Educator
2010dari Cambridge England dalam bidang Philosophy and Management
of Education.
Karya Ilmiah H.A.R. Tilaar
Sebagai seorang akademisi, pengamat sekaligus praktisi
pendidikan, Tilaar tentu memiliki banyak gagasan, kritik dan kegelisahan
terhadap dunia pendidikan nasional. Gagasan, kritik dan kegelisahannya kemudian
ditorehkan melalui goresan pena berupa artikel yang diterbitkan di sejumlah
media massa dan disampaikan dalam forum-forum ilmiah baik tingkat nasional
maupun internasional.
Kini pemikiran Tilaar sudah tersebar di mana-mana
dan diadopsi pemerintah dan berbagai lembaga pendidikan. Artikel yang pernah di
tulis Tilaar jumlahnya lebih dari 200 buah(H.A.R. Tilaar, 238. 2006). Selain
rajin menulis artikel, Tilaar juga sudah menulis sejumlah buku tentang
pendidikan. Hingga saat ini Tilaar telah menulis buku pendidikan sebanyak
belasan buku yang sudah dipublikasikan. Buku pertama yang ditulis H.A.R. Tilaar
berjudul Pendidikan dalam Pembangunan Nasional Menyongsong Abad XXI,
diterbitkan Balai Pustaka pada tahun 1990(H.A.R. Tilaar, 337. 2005).
Dua tahun kemudian pada tahun 1992, Tilaar kembali
menerbitkan bukunya berjudul Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan yang diterbitkan Rosdakarya. Buku kedua mengkaji
tentang manajemen pendidikan nasional yang sistematis dan terpadu.
Gagasan-gagasan yang dikemukakan bersifat filosofis dan menyangkut masalah yang
bersifat praktis, mengingat perlunya manajer-manajer pendidikan yang terampil
agar mampu menghadapi masalah yang serius yang timbul di tengah-tengah
masyarakat dan mampu menanggulanginya dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang.
Melalui buku ini Tilaar berkeinginan pengelolaan dunia pendidikan nasional
dilakukan secara efisien dan profesional supaya menghasilkan manusia yang
berkualitas dan bermutu tinggi.
Tahun berikutnya, Tilaar meluncurkan buku ketiganya
berjudul Analisis Kebijakan Pendidikan (karya bersama) yang di
terbitkan Rosdakarya (1993). Kemudian pada tahun 1995, Tilaar menulis
buku Lima Puluh Tahun Pembangunan Pendidikan Nasional: 1945-1995, Suatu
Analisis Kebijakan yang diterbitkan Grasindo. Buku yang mengurai
tentang perkembangan kebijakan pendidikan nasional dalam kurun waktu 1945-1995.
Penulisan buku ini berdasarkan analitik tematis dengan acuan historis, yakni
melihat masalah-masalah prioritas pendidikan yang timbul dalam perkembangan
sejarah kehidupan bangsa Indonesia.
Buku kelima Tilaar berjudul Pengembangan Sumber
Daya Manusia dalam Era Globalisasi: Visi, Misi, dan Program Aksi Pendidikan dan
Pelatihan Menuju 2020, terbit pada tahun 1997 oleh
penerbit Gramedia. Setahun kemudian Tilaar
menulis buku keenamnya berjudulBeberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional yang
diterbitkan Indonesia Tera pada tahun 1998. Buku ini mengulas tentang suatu
konsep pemikiran yang tajam mengenai sistem pendidikan nasional yang dihadapkan
pada berbagai tantangan fenomena pergerakan abad ini. Buku ini dimaksudkan
untuk menjadi stimulan bagi para cendekiawan agar terus menggelindingkan
reformasi di abad terkini.
Pada tahun 1999, Tilaar menerbitkan buku Pendidikan,
Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia yang diterbitkan
Rosdakarya. Melalui buku ketujuh Tilaar ingin melihat proses pendidikan sebagai
proses pembudayaan yang terjadi dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat
Indonesia yang majemuk. Selain itu, dalam buku ini, diuraikan juga bagaimana
pendidikan dapat membentuk masyarakat madani Indonesia dan bagaimana pendidikan
nasional dapat menghadapi tantangan-tantangan kehidupan global.
Buku kedelapan Tilaar berjudul Paradigma Baru
Pendidikan Nasional terbit pada tahun 2000 yang diterbitkan Rineka
Cipta. Lalu Tilaar menulis buku dengan berjudul Ide-ide Besar Oom Sam
Ratulangi, diterbitkan Lembaga Manajemen Universitas Negeri Jakarta pada
tahun 2001. Kemudian pada tahun 2002, Tilaar menulis buku kesepuluhnya dengan
judulMembenahi Pendidikan Nasional yang diterbitkan Rineka Cipta.
Buku ini memaparkan tentang beberapa agenda pembenahan
pendidikan nasional yang tidak dapat ditangguhkan lagi oleh sebab itu perlu mendapat
perhatian masyarakat untuk menggunakan peluang yang terbuka dalam meningkatkan
kualitas, sumber daya manusia. Pada tahun ini juga, Tilaar menulis buku
tantang Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia, diterbitkan Gramedia (2002).
Memasuki tahun 2003, Tilaar menulis buku keduabelasnya
dengan judul Kekuasaan dan Pendidikan:Suatu Tinjauan dari Perspektif Studi Kultural,diterbitkan Indonesia Tera. Di tahun berikutnya, Tilaar
meluncurkan buku Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi
Pendidikan Nasional, yang
diterbitkan Grasindo (2004). Buku ini membahas tentang wacana multikulturalisme
dan pendidikan multikultural dalam menghadapi tantangan global.
Buku Tilaar berjudul Manifesto Pendidikan
Nasional:Tinjauan dari Perspektif
Postmodernisme dan Studi Kultural, merupakan karya keempat belasnya yang diterbitkan
Penerbit Buku Kompas pada tahun 2005. Buku ini mengulas tentang seputar
manifesto pendidikan nasional dalam menghadapi globalisasi. Selain itu, buku
ini juga membahas mengenai perihal agenda pendidikan tinggi nasional,
konfusianisme sebagai etika global, pendidikan agama dalam perspektif studi
kultural, hingga wawasan kebangsaan.
Selanjutnya pada bulan Oktober 2006, Tilaar kembali
menerbitkan buku dengan judul Standarisasi Pendidikan Nasional: Suatu Tinjauan Kritis yang diterbitkan oleh PT Rineka Cipta, Jakarta. Buku yang
disajikan dalam mengkritisi kebijakan pemerintah mengenai standarisasi
pendidikan nasional, kompetensi yang dihasilkan, peran dan implikasi ujian
nasional serta memuat pendapat-pendapat yang pro dan kontra dari para pemerhati
pendidikan nasional kita terhadap gerakan standarisasi tersebut.
Pengaruh H.A.R.
Tilaar dalam Dunia Pendidikan
Sebagai seorang pakar pendidikan, Tilaar merupakan figur
yang memiliki ide-ide cemerlang mengenai bagaimana caranya mengembangkan sebuah
sistem pendidikan yang tidak meninggalkan nilai-nilai budaya lokal
keindonesiaan. Tilaar juga melihat proses pendidikan sebagai sebagai
proses pembudayaan yang terjadi dalam interaksi antar manusia dalam
masyarakat Indonesia yang majemuk, yang diarahkan menuju terciptanya suatu
masyarakat madani global yang berbasis masyarakat madani Indonesia dengan ciri
khas kebudayaan nasional Indonesia yang berbhinneka(H.A.R. Tilaar, 11. 2000).
Pendidikan merupakan kunci dari semua aspek pembangunan
manusia. Seluruh aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, dan budaya,
memiliki keterkaitan dengan pendidikan. Perubahaan sosial dan peningkatan
kapasitas manusia hanya bisa terjadi melalui proses pendidikan, tidak bisa
dilakukan melalui kekuasaan. Hal inilah yang diyakini oleh Tilaar dengan terus
memperkenalkan pendidikan kritis dalam upaya untuk mengembangkan pendidikan
nasional di Indonesia.
Karena tulisan-tulisan dan karya-karyanya itulah, HAR.
Tilaar diminta untuk memberikan seminar di Harvard University pada tahun 2003.
Seminar yang diselenggarakan sebagai sebuah kritik, saat dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengupas tentang bagaimana membangun suatu sistem
pendidikan nasional, namun hal ini tidak diperhatikan oleh bangsa
Indonesia(H.A.R. Tilaar, 03, 2011). Padahal hanya orang-orang terbaik dan
kompeten di bidangnya dapat mengadakan seminar di salah satu universitas
terbaik dunia tersebut.
Tilaar merasa tidak diakui oleh bangsanya sendiri, namun
keahliannya dalam bidang pendidikan telah mendapat pengakuan dari dunia
internasional. Penulis lebih dari 200 artikel itu, mendapatkan Ceritificate of
Ceremony, World Record for Achievement in Pedagogy pada tahun 2007. Biografinya
tercantum dalam ensiklopedia pendidikan (2001); Who’s Who in The World,
Millenium Edition 2000, American Bioghrapical Institute, 1000 Great Asean,
International Bioghraphical Center, England, 2003(H.A.R. Tilaar, 401. 2004).
Who’s Who in American Education 2006-2007, (http://blog-indonesia.com/b). Sebelumnya
telah dikemukakan bahwa Tilaar
juga adalah orang pertama dari Indonesia yang pernah diberikan penghargaan
bergengsiDistinguished Alumni Award dari salah satu universitas
terkemuka di Amerika Serikat.
DAFTAR BACAAN
H.A.R. Tilaar, Beberapa Agenda
Reformasi Pendidikan Nasional dalam Persfektif Abad 21, Magelang: Tera
Indonesia, 1998.
_____, Pendidikan Kebudayaan dan
Masyarakat Madani Indonesia, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.
_____, Perubahan Sosial dan
Pendidikan Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia, Jakarta:
Grasindo, 2002.
_____, Multikulturalisme;Tantangan-tantangan GlobalMasa Depan dalam Tranformasi
Pendidikan Nasional, Jakarta: PT Grasindo,
2004.
_____, Manifesto
Pendidikan Nasional; Tinjauan dari Perspektif Postmodernisme dan Studi Kultural, Jakarta: Kompas, 2005.
_____, Standarisasi Pendidikan
Nasional, Suatu Tinjauan Kritis, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
_____, Hasil
Wawancara, Jakarta, 17 Maret 2011.
Ikhwanuddin dan Murtadlo (ed), Pendidikan
untuk Masyarakat Indonesia Baru 70 Tahun Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc.
Ed, Jakarta: Grasindo, 2002.
Sumber: http://hamdillahversache.blogspot.com/2012/03/biografi-prof-dr-har-tilaarm-sc-ed.html
Post a Comment